Foto Bersam depan Asrama Papua Kamasan II Bandung, ketika selesai aksi 1 mei 2014, (foto, Kobogaunews) |
ALIANSI
MAHASISWA PAPUA [AMP]
“HAK
MENENTUKAN NASIB SENDIRI SOLUSI DEMOKRATIS
BAGI
RAKYAT PAPUA BARAT”
Pernyataan Sikap
Amerika serikan dan Indonesia melalui
PBB telah memainkan peran Politik di
atas tanah papua, rakyat papua yang masih meiliki Hak untuk Menentukan nasibnya
sebagai bangsa yang merdeka Namun karna kepentingan Amerika dan Indonesia
sehingga pada 1 mei 1963 Papua di masukan secarah paksa Oleh Indonesia .Berbagai operasi militer dilancarkan oleh Indonesia
untuk menumpas gerakan pro kemerdekaan rakyat Papua.
Setelah
wilayah Papua dimasukan secara paksa lewat manipulasi Penentuan Pendapat Rakyat
(PEPERA) oleh Indonesia tahun 1969, wilayah Papua dijadikan wilayah jajahan.
Indonesia mulai memperketat wilayah Papua dengan berbagai operasi sapu bersih
terhadap gerakan perlawanan rakyat Papua yang tidak menghendaki kehadiran
Indonesia di Papua.
Hari ini 1 mei 2014, tepat 51 Tahun, Indonesia masih
saja menunjukan watak kolonialisnya
terhadap rakyat Papua. Berbagai peristiwa kejahatan terhadap kemanusiaan terus
terjadi di Papua, hutan dan tanah-tanah adat dijadikan lahan jarahan bagi
investasi perusahaan-perusahaan Multy National Coorporation (MNC) milik
negara-negara Imperialis.
Pembungkaman
terhadap ruang demokrasi semakin nyata dilakukan oleh aparat negara (TNI-Polri)
dengan melarang adanya kebebasan berekspresi bagi rakyat Papua didepan umum
serta penangkapan disertai penganiayaan terhadap aktivis-aktivis pro
kemerdekaan Papua.
Maka,
bertepatan dengan 51 Tahun yang menjadi hari Aneksasi papua Oleh
Indonesia , Aliansi Mahasiswa
Papua (AMP), menuntut dan mendesak negara Republik Indonesia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
untuk segera :
1. Berikan
Kebebasan dan Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi
Rakyat Papua.
2. Menuntup
dan menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan MNC milik negara-negara
Imperialis ; Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo dan lain-lain dari
seluruh Tanah Papua.
3. Menarik
Militer Indonesia (TNI-Polri) Organik dan Non Organik dari seluruh Tanah Papua
untuk menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh negara Indonesia
terhadap rakyat Papua.
4. Kami dari AMP mengucapakan selamat
dan dukungan kepada diplomat Free West Papua Campaign yang telah membuka kantor
baru Free West Papua Campaign di
Australia.
5. dan AMP mengucapkan trimakasih
kepada pemerintah dan Masyarakat Australia yang telah mendukungan Free West
Papua Campaign sehingga kantor free West Papua secara resmi dibuka di Australia.
Demikian
pernyataan sikap ini kami buat, atas perhatian semua pihak yang mengharapkan
adanya demokratisasi di Papua, kami ucap terima kasih.
Bandung, 1 Mei
2014
Kordinator Aksi
Ferry cheko Kogoya
Posting Komentar